Selasa, 12 Januari 2016

Sistem Reproduksi Pada Manusia

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
A.SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
1. Alat Reproduksi Laki-laki
  a. Penis : alat kopulasi
  b. Skrotum : lapisan yang melindungi testis
  c. Testis : berjumlah sepasang, terdapat di dalam skrotum (zakar), serta berfungsi menghasilkan sperma dan testosteron. Pada testis terdapat tubulus seminiferus. Diantara tubulus seminiferus terdapat sel interstisial dan sel sertoli. Sel interstisial menghasilkan testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Sel srtoli menyediakan makanan bagi sperma.
  d. Duktus epididimis : tempat pematangan dan penyimpanan sperma untuk sementara.
  e. Vas deferens : saluran pengangkut sperma ke vesikula seminalis (kantung sperma). Di belakang kandung kemih, saluran ini bersatu membentuk duktus ejakulatorius yang berakhir di uretra.
  f. Vesikula seminalis ( kantung sperma) : menghasilkan cairan yang berfungsi untuk memberi makanan pada sperma dan menyekresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi sehingga dapat mendorong semen mencapai uterus.
  g. Kelenjar prostat : mengeluarkan cairan yang bersifat alkali untuk menyeimbangkan keasaman residu urine di uretra dan keasaman vagina.
  h. Kelenjar bulbouretral (kelenjar cowper) : berjumlah sepasang dan terletak di sepanjang uretra.
2. Alat Reproduksi Perempuan
  a. Labiamayora : yaitu bibir luar vagina yang terlihat tebal ; berlapisan lemak.
  b. Labia minora (bibir kecil) : sepasang lipatan kulit yang halus, tipis, dan tidak dilapisi lemak.
  c. Klitoris : berbentuk seperti tonjolan kecil yang disebut kelentit.
  d. Ovarium (indung telur) : berjumlah sepasang, mengandung folikel (struktur bulat yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan bagi sel telur serta melindungi perkembangan sel teur), dan menyekresikan estrogen serta progesteron.
  Tuba fallopi (oviduk) : menghubungkan ovarium dengan uretus. Ujung yang dekat dengan ovariu membentuk corong berjumbai (fimbrae) yang berfungsi untuk menangkap ovum. Tuba fallopi merupkan tempat terjadinya fertilisasi.
  f. Uterus (rahim) : tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium dan endometrium, serta merupakan tempat perkembangan embrio.
  g. Vagina : berfungsi untuk kopulasi.
3. Siklus Menstruasi
Ø Menstruasi adalah peristiwa meluruhnya dinding rahim dan keluarnya darah, jaringan epitel dan lendir melalui vagina. Menstruasi pertama terjadi ketika perempuan mencapai masa pubertas.
Ø Menstruasi umumnya berlangsung selama 3-10 hari setiap bulannya.
Ø Siklus menstruasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
  a. Fase sebelum ovulasi
           
v Setelah menstruasi, hipofisis anterior menyekresikan FSH. FSH menstimulasi pertubuhan dan operkembangan folikel primer. Pada tahap ini, oosit primer berkembang menjadi ovum. Ketika berkembang menjadi folikel de graaf, folikel menghasilkan esterogen. Esterogen merangsang pertumbuhan dan perbaikan dinding rahim yang luruh pada saat menstruasi. Esterogen menghambat pembentukan FSH dan merangsang pengeluaran LH oleh hipofisis anterior.
  b. Ovulasi
           
v LH merangsang folikel de graaf yang masak untuk melepaskan dan mengeluarkan ovum. Pelepasan dan pengeluaran vum dari folikel de Graaf disebut ovulasi. Ovulasi terjadi pada sekitar hari ke-14.
           
v Folikel de Graaf yang pecah sat ovulasi berubah menjadi jorpus rubrum. LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum menyekresikan progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium. Periode ini disebut fase luteal.
  c. Fase susedah ovulasi
           
v Progesteron menghambat sekresi FSH dan LH untuk mencegah perkembangan folikel lain serta ovulasi.
           
v Jika tidak terjadi fertilisasi, korpus luteum berdegenerasi sehingga kadar progesteron dan estrogen menurun bahkan hilang. Tanpa estrogen dan progesteron, dinding endometrium pada rahim mengalami degenerasi. Darah, mukus dan sel epitel dikeluarkan melalui vagina sebagai darah menstruasi. Dengan penurunan atau menghilangnya strogen dan progesteron, hipofisis anterior kembali aktif menghasilkan FSH dan siklus dimulai kembali,
4. Fertilisasi
Ø Fertilisasi mrupakan peristiwa peleburan sperma dengan ovum. Fertilisasi terjadi di oviduk (tuba fallopi). Hasil fertilisasi disebut zigot.
Ø Zigot membelah menjadi morula. Morula kemudian membentuk blastosit (blastula). Proses peleburan morula menjadi blastosit disebut blastulasi.
Ø Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk melakukan implantasi (pelekatan pada endometrium uterus) dengan bantuan enzim proteolitik.
Ø Setelah implantasi, blastula berkembang menjadi gastrula. Gastrula mmengandung tiga lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm ( lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam).
Ø Ektoderm berkembang menjadi epidermis kulit dan sistem saraf. Endoderm berkembang menjadi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Mesoderm berkembang menjadi rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.
Ø Selama periode embrionik, membran embrionik terbentuk, yaitu kantung kuning telur (Yolk sac), amnion, alantois dan korion.
Ø Embrio kemudian akan berkembang menjadi janin. Pada janin akan terbentuk plasenta. Fungsi plasenta adalah :
  a. Memungkinkan difusi oksigen dan makanan dari darah ibu ke darah janin.
  b. Memungkinkan difusi karbon dioksida dan sisa metabolisme janin ke darah ibu.
  c. Menyediakan makanan bagi janin.
  d. Melindungi tubuh janin dari mikroorganisme.
B. PEMBELAHAN SEL
1. Mitosis
Ø Mitosis adalah pembelahan sel menjadi dua bagian yang sama. Sifat kedua sel anak sama dengan sifat induknya. Pembelahan ini umumnya terjadi oada pembelahan sel-sel di titik tumbuh. Pembelahan mitosis berfungsi untuk memperbanyak diri.
Ø Pembelahan mitosis berlangsung melalui beberapa fase yaitu, profase, metafase, anafase, dan telofase. Keempat fase tersebut dinamakan fase mitosis. Seteah fase mitosis terdapat interfase.
  a. Profase
           
v Terbentuk dua sentriol dari sentrosom. Setiap sentriol memancarkan benang gelondong pembelahan (benang spindel) yang menghubungkan sentriol yang satu dengan sentriol yang lain. Benang kromatin terbentuk, tetapi kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom.
           
v Pada akhir profase, mukleolus menghilang dan inti sel pecah.
  b. Metafase
           
v Kromosom terletak pada bidang ekuator.
  c. Anafase
           
v Kedua kromatid terpisah pada sntromernya. Kedua kromatid bergerak menuju ke araj kutub-kutub yanag berlawanan. Anafase berakhir ketika kromatid mencapai kutub pembelahan.
  d. Telofase
           
v Kromatid-kromatid berkupul di kutub-kutub pembelahan. Benang gelondong menghilang dan membran nukleus baru terbentuk mengelilingi kromosom. Nukleolus terbentuk pada setiap nukleus. Proses mitosis pun telah lengkap.

Gambar 9.1 fase-fase pada mitosis
  e. Interfase
           
v Pada fase ini sel mempersiapkan diri untuk membelah. Interfase dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu fase G1, fase S, dan fase G2. Sel yang memasuki fase G1 mulai menyiapkan dan menyintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembelahan sel. Pada fase S terjadi sistesis DNA dengan cara replikasi. Pada fase G2, sel terus tumbuh dan mempesiapkan diri untuk pembelahan.
2. Meiosis
ØPada meiosis terjadi pengurangan julah sel, dimana satu sel induk akan membentuk dua sel anak. Sifat sel anak berbeda dengan induknya. Mieosis umumnya terjadi pada sel kelamin.
Ø Meiosis terjadi melalui dua tahap pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II. Antara kedua tahap pembelahan tersebut tidak ada interfase.
  a. Meiosis I
            Fase-fase pada mieosis I adalah :
            1) Profase I
            Profase I dapat dibagi menjadi beberapa fase, yaitu :
              a) Leptonema : benang kromatin menjadi kromosom.
              b) Zigonema : kromosom homolog berdekatan dan bergandengan membentuk bivalen.
              c) Pakinema : kromosom homolog mengganda, tetapi masih terdapat dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
              d) Diplonema : kromatid pada setiap kromosom membesar dan memendek.
              e) Diakinesis : sentrosom membentuk dua sentrosol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Membran inti dan nukleolus menghilang. Tetrad terjerat oleh benang gelendong.
            2) Metafase I
             
Æ Tetrad terkumpul di bidang ekuator.
            3) Anafase I
             
Æ Pasangan kromosom homolog terpisah dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah. Setiap kromosom masih memiliki pasangan kromatid.
            4) Telofase I
             
Æ Kromosom tiba di kutub pembelahan. Benang gelendong pembelahan menghilang. Membran nukleus dan nukleolus muncul kembali. Lalu, sitokenesis berlangsung.
  b. Meiosis II
            fase-fase pada meiosis II, yaitu :
            1) Profase II
             
Æ Membran nukleus dan nukleolus menghilang. Benang gelendong pembelahan kembali terbentuk pada setiap sel anakan. Kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
            2) Metafase II
             
Æ Kromosom berada pada bidang ekuator.
            3) Anafase II
             
Æ Sentromer pada setiap pasangan kromatid terpisah karena setiap kromatid ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan.
            4) Telofase II
             
Æ Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan kemudian berubah menjadi kromatin kembali. Benang gelendong pembelahan mebghilang. Membran nukleus dan nukleolus kembali terbentuk.

Gambar 9.2 Fase-fase pada meiosis
3. Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis
Ø Perbedaan antara mitosis dan meiosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Mitosis
Meiosis
Tempat
Pada sel somatilk
Pada sel-sel di organ reproduksi
Tahap pembelahan
Satu
Dua
Hasil
Dua sel anakan yang diploid
Empat sel anakan yang haploid

C. PEMBENTUKAN SEL KELAMIN (GAMETOGENESIS)
1. Pembentukan Sel Kelamin Jantan (Spermatogenesis)
Ø Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma. Spermatogenesis berlangsung di testis.
2. Pembentukan Sel Kelamin Betina (Oogenesis)
Ø Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum). Oogenesis berlangsung di ovarium.
3. Perbedaan antara Spermatogenesis dan Oogenesis


Spermatogenesis
Oogenesis
Lokasi
Testis
Ovarium
Hasil
4 spermatozoa fungsional
1 ovum fungsional dan 3 badan kutub yang tidak fungsional

Gambar 9.3 Spermatogenesis

Gambar 9.4 Oogenesis
@ CONTOH SOAL
1.      Sel sertoli pada saat testis berfungsi untuk...
A. Meghasilkan testosteron                D. Memberi makan sperma
B. Menghambat Spermatogenesis       E. Merangsang spermatogenesis
C. Mematangkan sperma       
Jawaban : D
Pembahasan :
Pada testis terdapat sel interstisial dan sel sertoli. Sel interstisial menghasilkan testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Sel sertoli menyediakan makanan bagi sperma.

2.      Setelah terjadi ovulasi, folikel de Graaf akan menjadi...
A. Korpus luteum dan menghasilkan esterogen
B. Korpus luteum dan menghasilkan progesteron
C. Menyusut atau terdegenerasi
D. Folikel primer
E. Korpus luteum da menghasilkan testosteron
Jawaban : B
Pembahasan :
Folikel de Graaf pecah pada saat ovulasi dan berubah menjadi korpus rubrum. LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum menyekresikan progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan edometrium.

Senin, 11 Januari 2016

Sistem Regulasi Pada Manusia

SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
A.SISTEM SARAF PADA MANUSIA
& Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf(neuron). Neuron terdiri atas dendrit, badan sel, dan akson yang di selubungi oleh selubung bermielin dan neurilema.

Gambar 8.1 Sel saraf
& Susunan sistem saraf manusia adalah sebagai berikut :
1. Sistem Saraf Pusat
Ø Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan dan pengendalian. Sistem saraf ini diselubungi oleh selaput meninges. Meninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu dura mater (lapisan luar), araknoid(lapisan tengah), dan pia meter (lapisan dalam).
Ø Sistem saraf pusat terdiri atas :
  a. Otak besar (serebrum)
           
v Merupakan pusat pengatur ingatan, kecerdasan, kesadaran dan kemauan serta sumber dari semua kegiatan atau gerakan yang disadari.
           
v Otak besar terbagi menjadi hemisfer serebrum kanan dan hemisfer serebrum kiri. Hemisfer serebrum kanan mengatur kegiatan tubuh bagian kiri, sedangkan hemisfer serebrum bagian kanan mengatur kegiatan tubuh bagian kanan.
           
v Setiap hemisfer dibedakan menjadi empat bagian, yaitu belakang, samping, tengah dan depan.
           
v Bagian belakang (lobus oksipital) berfungsi sebagai pusat penglihatan.
           
v Bagian samping (lobus temporal) berfungsi sebagai pusat pendengaran.
           
v Bagian tengah (lobus arietal) berfungsi sebagai pusat integrasi input sensori dari kulit dan otot rangka, memahami pembicaraan.
           
v Bagian depan (lobus frontal) berfungsi sebagai pusat perencanaan, pemahaman, perkataan, gerakan, emosi dan memecahkan masalah.
           
v Serebrum dapat dibedakan menjadi tiga area, yaitu area sensori, area motor dan area asosiasi.
           
v Area sensori berkaitan dengan penerimaan rangsang dari reseptor ke indra.
           
v Area motor berperan merespon rangsang yang sampai ke otak.
           
v  Area asosiasi menghubungkn area sensori dan area motor. Area ini berperan penting dalam proses belajar, seperti berpikir, membuat keputusan, menyimpan ingatan dan belajar bahasa.
  b. Otak kecil (serebelum)
           
v Otak kecil berfungsi mengoordinasi gerakan otot yang disadari serta pusat keseimbangan dan posisi tubuh.
  c. Otak tengah (mesensefalon)
           
v Otak tengah memiliki bagian-bagian, antara lain lobus optik (kolikulus superior) dan lobus auditori (kolikulus inferior).
           
v Lobus optik berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata, refleks pupil dan refleks akomodasi. Lobus auditori berfungsi untuk mengatur pendengaran.
           
v Otak tengah juga mengandung sekelompok sel saraf yang mengatur tonus otot dan postur (bentuk) tubuh.
  d. Talamus, hipotalamus, dan kelenjar pituitari
           
v Di depan otak tengah terdapat talamus, hipotalamus dan kelenjar pituitari.
           
v Talamus berfungsi untuk memproses seluruh rangsangan sebelum disampaikan ke bagian lain di otak, melakukan persepsi terhadap rasa menyenangkan, serta mengatur dan mengoordinasi manifestasi luar dari emosi.
           
v Hipotalamus berfungsi sebagai pusat pengendali sistem saraf autonom yang mengendalikan antara lain suhu tubuh, lapar, haus, keseimbangan cairan tubuh dan tekanan darah. Hipotalamus juga mengatur beberapa kerja sistem endokrin. Kelenjar pituitari berfungsi untuk menyekresikan hormon.
  e. Sumsum lanjutan (medula oblongata)
           
v Sumsum lanjutan berfungsi menghantarkan rangsang dari sumsum tulang belakang otak.
           
v Sumsum lanjutan juga berfungsi sebagai pengaturan pernapasan, denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak pencernaan, sekresi kelenjar pencernaan, serta kegiatan tubuh lainnya yang tidak disadari.
           
v Sumsum lanjutan juga merupakan pusat gerak refleks seperti keinginan untuk muntah, batuk, bersin, segukan dan gerak menelan.
  f. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
           
v Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan rangsang dari dan ke otak serta mengatur gerak refleks tubuh.
           
v Bagian luar terdiri atas bahan putih (Substansi alba). Bagian dalam terdiri atas bahan abu-abu berbentuk kupu-kupu atau huruf H (substansi grissea). Di dalam bahan abu-abu terdapat saluran tengah (kanal sentral) yang berisi cairan serebrospinal. Substansi alba mengandung bagian akson bermielin dari neuron. Substansi grissea mengandung bagian badan sel dari neuron.
2. Sistem Saraf Tepi
Ø Sistem saraf tepi adalah sistem saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh.
  a. Sistem saraf kranial
           
v Sistem saraf kranial terdiri atas 12 pasang serabut saraf otak yang keluar dari otak dan setiap pasangnya menuju ke alat-alat tertentu, misalnya alat indra. Sistem saraf kranial terdiri atas :
            1) Neuron-neuron sensorik
ð saraf olfaktori, optik dan auditori.
            2) Neuron-neuron motorik
ð saraf okulomotorik, troklear, abdusen, spinal dan hipoglosal.
            3) Neuron-neuron gabungan antara neuron sensorik dan motorik
ð saraf trigeminal, fasial dan glosofaringeal. Terdapat salah satu saraf yang memiliki jelajah luas sehingga disebut juga saraf pengembara (saraf vagus).
  b. Sistem saraf spinal
           
v Sistem saraf spinal terdiri atas 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang yang keluar dari ruas tulang punggung.
  c. Sistem saraf tak sadar (sistem saraf autonom)
           
v Sistem saraf tak sadar adalah sistem saraf yang mengatur organ tubuh yang bekerja di luar kesadaran, misalnya denyut jantung dan tekanan darah.
           
v Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik.
           
v Kerja sistem saraf simpatetik adalah kebalikan dari kerja sistem saraf parasimpatetik. Efek ini disebabkan oleh perbedaan neurotransmitter yang dihasilkan. Neurotransmitter saraf simpatetik adalah noradrenalin, sedangkan neurotransmitter saraf parasimpatetik adalah asetilkolin.
3. Sinapsis
Ø Sinapsis adalah hubungan antara ujung akson dari sebuah sel saraf dan ujung dendrit dari sel saraf yang lain. Di bagian akhir akson terdapat suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Didlam sitoplasma tombol sinapsis terdapat neurotransmitter, contohnya adalah asetilkolin.
B. SISTEM INDRA PADA MANUSIA
1. Indra Penglihatan (Mata)
  a. Bagian-bagian mata
            1) Sklera : berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melekatnya otot mata.
            2) Kornea : terletak didepan sklera ; kornea di bungkus oleh konjungtiva yang melindungi kornea dari gesekan.
            3) Koroid : banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen ; pada koroid terdapat iris, pupil, lensa dan badan bening.
            4) Iris : berfungsi memberi warna pada mata dan sebagian diafragma untuk mengatur besar kecilnya pupil.
            5) Pupil : berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dan melindungi retina. Jika cahaya yang masuk ke pupil banyak, pupil akan mengecil dan jika cahaya yang masuk ke pupil sedikit, pupil akan membesar.
            6) Lensa mata : berfungsi memfokuskan cahaya sehingga menjadi bayangan yang jelas pada retina. Lensa mata memiliki daya akomodasi mata, yaitu kemampuan untuk memipih (menipis) dan mencembung (menebal). Bayangan yang dibentuk lensa mata bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
            7) Badan bening (vitreus humor) : berfungsi meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina, menyokong lensa, dan menjaga bentuk bola mata.
            8) Retina : mengandung saraf penglihatan (saraf optik). Di retina juga terdapat bagian yang paling peka terhadap cahaya, yaitu bintik kuning (fovea) dan bagian yang tidak pek terhadap cahaya, yaitu bintik buta.
            Retina mengandung sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel kerucut amat peka terhadap cahaya dan berperan dalam membedakan warna. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin. Sel batang hanya mampu menerima rangsangan cahaya yang kurang terang dan tidak dapat membedakan warna. Pigmen pada sel batang yang peka terhadap cahaya disebut rodopsin.
2. Indra Penciuman (Hidung)
Ø Hidung menerima rangsangan bau. Saraf pembau terletak pada selaput lendir rongga hidung bgaian atas.
3. Indra Pendengaran (Telinga)
  a. Bagian-bagian telinga
            1) Telinga bagian luar
ð daun telinga (pinna) dan saluran telinga luar.
            2) Telinga bagian tengah
ð gendang telinga (membran timfani), tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), tulang sanggurdi (stapes), dan tuba Eustachius.
            3) Telinga bagian dalam
ð tingkap oval, rumah siput (koklea), tiga salurang setengah lingkaran (kanalis semisirkularis), utrikulus dn sakulus. Di dalam klokea terdapat saraf pendengaran. Kanalis semisirkularis, utrikulus dan sakulus berfungsi sebagai alat keseimbangan.
  b. Proses keseimbangan
           
v Ampula pada dasar saluran setengah lingkaran mengandung rambut kecil bersilia yang berfungsi sebagai reseptor yang disebut krista. Krista terdapat dalam kupula. Jika kepala menggelengm kupula ikut bergoyang dan silia melengkung. Pelengkungan silia ini menimbulkan impuls saraf yang kemudian disampaikan ke otak.
           
v Vestibulu terdiri atas sakulus dan utrikulus. Sakulus dan utrikulus dilapisi oleh sel rambut dan silia serta memiliki sel reseptor di dalam dindingnya yang disebut makula. Makula terbenam dalam massa seperti jeli yang mengandung kristal kapur. Masssa ini disebut otolith. Jika kepala menggeleng, otolith juga ikut bergoyang dan silia melengkung. Pelengkungan silia ini menghasilkan impuls saraf yang kemudia dikirim ke otak. Otak mengolah impuls itu menjadi informasi tentang posisi kepala.
4. Indra Pengecap (Lidah)
Ø Ujung saraf pengecap terletak di bagian liah yang berbintil-bintil kecil (papila).
Ø Lidah memiliki tiga macam papila yaitu :
            a. Papila bentuk benang : papila peraba.
            b. Papika seperti huruf V : papila pengecap
            c. Papil berbentuk palu : papila pengecap
Ø Tidak semua bagian lidah peka terhadap semua rasa. Contoh :
            a. Ujung lidah, peka terhadap rasa manis
            b. Sisi lidah bagian depan, peka teradap rasa asin.
            c. Sisi lidah bagian belakang, peka terhadap rasa asam
            d. Pangkal lidah, peka terhadap rasa pahit.
5. Indra Peraba (Kulit)
Ø Rangsangan dirasakan oleh sel saraf pada epidermis dan dermis kulit.
Ø Saraf-saraf pada kulit terdiri atas :
            a. Ujung saraf meissner : peka terhadap sentuhan.
            b. Ujung saraf Paccini : peka terhadap teknan.
            c. Ujung saraf Krause : peka terhadap dingin.
            d. Ujung saraf Ruffini : peka terhadap panas.
            e. Ujung saraf bebas (tanpa selaput) : peka  terhadap nyeri.
            f. Ujung saraf sekeliling rambut : ujung saraf peraba.
            g. Lempeng Merkel : peka terhadap sentuhan dan tekanan ringan.
C. SISTEM ENDOKRIN
u Sistem endokrin terdiri atas kelenjar yang menyekresikan (menghasilkan) hormon. Hormon langsung dialirkan melalui pembuluh darah ke bagian tubuh yang terletak jauh dari kelenjar tersebut. Hormon memengaruhi sel, jaringan, atau organ tertentu yang disebut sel, jaringan atau organ target.
u Kelenjar endokrin pada manusia antara lain :
1. Kelenjar hipofisis (pituitari)
Ø Kelenjar hipofisis disebut juga master of gland. Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior, intermediet, da posterior.
  a. Kelenjar hipofisis interior
           
v Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan hormon :
            1) Hormon pertumbuhan (Growth hormone/GH)
ð menstimulasi pertumbuhan, sintesis (pembentukan) protein, dan metabolisme lemak.
            2) Hormon tiroid (Thyroid-stimulating Hormone/TSH)
ð menstimulasi kelenjar tiroid agar menghasilkan tiroksin.
            3) Hormon peluteinan (Luteinising Hormone/LH)
ð pada perempuan, LH merngsang ovulasi, perkembangan korpus luteum, serta sekresi estrogen dan progesteron ; pada laki-laki, LH merangsnag sekresi testoteron.
            4) Hormon ardenokortikotropik (Adenocorticotrophic Hormone/ACTH)
ð merangsang sekresi beberapa hormon oleh korteks adrenal.
            5) Hormon penstimulasi folikel (Follicle stimulating hormone/FSH)
ð pada perempuan, FSH merangsang perkembangan folikel dalam ovarium ; pada laki-laki, FSH merangsang testis agar menghasilkan sperma.
            6) Prolaktin (Prolactin/PRL)
ð merangsang pembentukan susu dan sekresinya dari kelenjar susu.
  b. Kelenjar hipofisis tengah
           
v Kelenjar hipofisis tengah menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH). MSH berfungsi untuk merangsang pembentukan melanin yang memengaruhi warna kulit seseorang.
  c. Kelenjar hipofisis posterior
            Kelenjar hipofisis posterior menghasilkan :
            1) Hormon antidiuretik (Antidiuretic Hormone/ADH)
ð meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus renal di ginjal sehingga menyebabkan produksi urine oleh ginjal berkurang.
            2) Oksitosin
ð pada perempuan, oksitosin merangsang kontraksi otot rahim pada st melahirkan dan merangsang kontraksi sel kontraktil dari kelenjar susu agar mengeluarkan air susu ; pada laki-laki, oksitosin menyebabkan ejakulasi sperma.
2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Ø Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin, triodotironin, dan kalsitonin.
ØTiroksin dan triodotironin berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme sebagian besar sel tubuh, meningkatkan suhu tubuh dan mengatur pertumbuhan serta perkembangan.
Ø Kalsitonin berfungsi untuk mempercepat penyerapan kalsium oleh tulang.
3. Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid)
Ø Kelenjar paratiroid menyekresikan parathormon (PTH) yang berfungsi mengatur metabolisme kalsium dan fosfat.
4. Kelenjar Timus
Ø Kelenjar timus merupakan kelenjar penimbunan hormon pertumbuhan. Setelah dewasa, kelenjar ini tidak berfungsi lagi.
5. Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)
Ø Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks adrenal) dan bagian dalam (medula adrenal).
Ø Korteks adrenal menghasilkan antara lain mineralokortiloid dan glukokortikoid.
Ø Mineralokortikoid berfungsi mengatur metabolisme ion organik. Glukokortikoid berfungsi mengatur metabolisme glukosa.
Ø Medula drenal mmenghasilkan adrenalin dan noradrenalin. Keduanya meningkatkan kadar gula dan asam lemak dalam darah, meningkatkan aktivitas jantung, serta meningkatkan laju metabolisme.
6. Kelenjar Pankreas
Ø Pulau-pulau Langerhans dalam kelenjar pankreas menghasilkan insulin dan glukagon. Insulin mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga menurunkan kadar gua darah. Glukagon mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga meningkatkan kadar gula darah.
7. Ovarium
ØOvarium menghasilkan esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini berpengaruh dalam pertumbuhan kelamin sekunder perempuan.
8. Testis
Ø Testis menghasilkan hormon testoteron yang berpengaruh dalam pertumbuhan kelamin sekunder laki-laki.
D. PERBEDAAN ANTARA SISTEM SARAF DAN SISTEM ENDOKRIN


Sistem saraf

Sistem endoktrin
1.
Kemampuan menghantarkan rangsangan cepat.
1.
Kemampuan menghantarkan rangsangan lambat
2.
Rangsangan dihantarkan melalui serabut saraf.
2.
Rangsangan dihantarkan oleh darah melalui pembuluh darah
3.
Respon atau efek rangsangan bersifat sementara.
3.
Respon atau efek rangsangan bertahan lama.

@ CONTOH SOAL
1. Slah satu hormon yang dihasilkan oleh hipofisis anterior adalah..
A. Oksitosin                C. Vasopresin              E. Adrenalin
B. Prolaktin                 D. Tiroksin
Jawaban : B
Pembahasan :
Prolaktin disekresikan oleh hipofisis anterior dan berfungsi untuk membantu kelahiran dan sekresi susu oleh kelenjar susu.
oksitosin dan vasopresin dihasilkan oleh hipofisis posterior. Tiroksin dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Adrenalin dihasilkan oleh kelenjar adrenal.

2.Berikut ini adalah bagian dari sistem saraf manusia.
(1) efektor       (3) sumsum tulang belakang   (5) otak
(2) reseptor      (4) neuron sensorik                  (6) neuron motorik
Urutan jalur yang ditempuh refleks kaki adalah...
A. 2-5-3-6-1                C. 2-5-4-6-1                E. 2-4-3-6-1
B. 2-3-5-6-1                D. 2-6-4-5-1
Jawaban : E
Pembahasan :
Gerak refleks adalah gerak yang berlangsung tanpa disadari terlebih dahulu. Pada gerak refleks, rangsangan tidak diolah dulu diotak. Jalannya rangsang pada gerak refleks adalah :
Reseptoe (indra)
ð neuron sensorik ð sumsum tulang belakang ð neuron motorik ð efektor (otot)
Jalannya rangsang pada gerak sadar adalah :
reseptor (indra)
ð neuron sensorik ð otak ð neuron motorik ð efektor (otot)