Selasa, 12 Januari 2016

Sistem Reproduksi Pada Manusia

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
A.SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
1. Alat Reproduksi Laki-laki
  a. Penis : alat kopulasi
  b. Skrotum : lapisan yang melindungi testis
  c. Testis : berjumlah sepasang, terdapat di dalam skrotum (zakar), serta berfungsi menghasilkan sperma dan testosteron. Pada testis terdapat tubulus seminiferus. Diantara tubulus seminiferus terdapat sel interstisial dan sel sertoli. Sel interstisial menghasilkan testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Sel srtoli menyediakan makanan bagi sperma.
  d. Duktus epididimis : tempat pematangan dan penyimpanan sperma untuk sementara.
  e. Vas deferens : saluran pengangkut sperma ke vesikula seminalis (kantung sperma). Di belakang kandung kemih, saluran ini bersatu membentuk duktus ejakulatorius yang berakhir di uretra.
  f. Vesikula seminalis ( kantung sperma) : menghasilkan cairan yang berfungsi untuk memberi makanan pada sperma dan menyekresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi sehingga dapat mendorong semen mencapai uterus.
  g. Kelenjar prostat : mengeluarkan cairan yang bersifat alkali untuk menyeimbangkan keasaman residu urine di uretra dan keasaman vagina.
  h. Kelenjar bulbouretral (kelenjar cowper) : berjumlah sepasang dan terletak di sepanjang uretra.
2. Alat Reproduksi Perempuan
  a. Labiamayora : yaitu bibir luar vagina yang terlihat tebal ; berlapisan lemak.
  b. Labia minora (bibir kecil) : sepasang lipatan kulit yang halus, tipis, dan tidak dilapisi lemak.
  c. Klitoris : berbentuk seperti tonjolan kecil yang disebut kelentit.
  d. Ovarium (indung telur) : berjumlah sepasang, mengandung folikel (struktur bulat yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan bagi sel telur serta melindungi perkembangan sel teur), dan menyekresikan estrogen serta progesteron.
  Tuba fallopi (oviduk) : menghubungkan ovarium dengan uretus. Ujung yang dekat dengan ovariu membentuk corong berjumbai (fimbrae) yang berfungsi untuk menangkap ovum. Tuba fallopi merupkan tempat terjadinya fertilisasi.
  f. Uterus (rahim) : tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium dan endometrium, serta merupakan tempat perkembangan embrio.
  g. Vagina : berfungsi untuk kopulasi.
3. Siklus Menstruasi
Ø Menstruasi adalah peristiwa meluruhnya dinding rahim dan keluarnya darah, jaringan epitel dan lendir melalui vagina. Menstruasi pertama terjadi ketika perempuan mencapai masa pubertas.
Ø Menstruasi umumnya berlangsung selama 3-10 hari setiap bulannya.
Ø Siklus menstruasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
  a. Fase sebelum ovulasi
           
v Setelah menstruasi, hipofisis anterior menyekresikan FSH. FSH menstimulasi pertubuhan dan operkembangan folikel primer. Pada tahap ini, oosit primer berkembang menjadi ovum. Ketika berkembang menjadi folikel de graaf, folikel menghasilkan esterogen. Esterogen merangsang pertumbuhan dan perbaikan dinding rahim yang luruh pada saat menstruasi. Esterogen menghambat pembentukan FSH dan merangsang pengeluaran LH oleh hipofisis anterior.
  b. Ovulasi
           
v LH merangsang folikel de graaf yang masak untuk melepaskan dan mengeluarkan ovum. Pelepasan dan pengeluaran vum dari folikel de Graaf disebut ovulasi. Ovulasi terjadi pada sekitar hari ke-14.
           
v Folikel de Graaf yang pecah sat ovulasi berubah menjadi jorpus rubrum. LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum menyekresikan progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium. Periode ini disebut fase luteal.
  c. Fase susedah ovulasi
           
v Progesteron menghambat sekresi FSH dan LH untuk mencegah perkembangan folikel lain serta ovulasi.
           
v Jika tidak terjadi fertilisasi, korpus luteum berdegenerasi sehingga kadar progesteron dan estrogen menurun bahkan hilang. Tanpa estrogen dan progesteron, dinding endometrium pada rahim mengalami degenerasi. Darah, mukus dan sel epitel dikeluarkan melalui vagina sebagai darah menstruasi. Dengan penurunan atau menghilangnya strogen dan progesteron, hipofisis anterior kembali aktif menghasilkan FSH dan siklus dimulai kembali,
4. Fertilisasi
Ø Fertilisasi mrupakan peristiwa peleburan sperma dengan ovum. Fertilisasi terjadi di oviduk (tuba fallopi). Hasil fertilisasi disebut zigot.
Ø Zigot membelah menjadi morula. Morula kemudian membentuk blastosit (blastula). Proses peleburan morula menjadi blastosit disebut blastulasi.
Ø Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk melakukan implantasi (pelekatan pada endometrium uterus) dengan bantuan enzim proteolitik.
Ø Setelah implantasi, blastula berkembang menjadi gastrula. Gastrula mmengandung tiga lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm ( lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam).
Ø Ektoderm berkembang menjadi epidermis kulit dan sistem saraf. Endoderm berkembang menjadi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Mesoderm berkembang menjadi rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.
Ø Selama periode embrionik, membran embrionik terbentuk, yaitu kantung kuning telur (Yolk sac), amnion, alantois dan korion.
Ø Embrio kemudian akan berkembang menjadi janin. Pada janin akan terbentuk plasenta. Fungsi plasenta adalah :
  a. Memungkinkan difusi oksigen dan makanan dari darah ibu ke darah janin.
  b. Memungkinkan difusi karbon dioksida dan sisa metabolisme janin ke darah ibu.
  c. Menyediakan makanan bagi janin.
  d. Melindungi tubuh janin dari mikroorganisme.
B. PEMBELAHAN SEL
1. Mitosis
Ø Mitosis adalah pembelahan sel menjadi dua bagian yang sama. Sifat kedua sel anak sama dengan sifat induknya. Pembelahan ini umumnya terjadi oada pembelahan sel-sel di titik tumbuh. Pembelahan mitosis berfungsi untuk memperbanyak diri.
Ø Pembelahan mitosis berlangsung melalui beberapa fase yaitu, profase, metafase, anafase, dan telofase. Keempat fase tersebut dinamakan fase mitosis. Seteah fase mitosis terdapat interfase.
  a. Profase
           
v Terbentuk dua sentriol dari sentrosom. Setiap sentriol memancarkan benang gelondong pembelahan (benang spindel) yang menghubungkan sentriol yang satu dengan sentriol yang lain. Benang kromatin terbentuk, tetapi kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom.
           
v Pada akhir profase, mukleolus menghilang dan inti sel pecah.
  b. Metafase
           
v Kromosom terletak pada bidang ekuator.
  c. Anafase
           
v Kedua kromatid terpisah pada sntromernya. Kedua kromatid bergerak menuju ke araj kutub-kutub yanag berlawanan. Anafase berakhir ketika kromatid mencapai kutub pembelahan.
  d. Telofase
           
v Kromatid-kromatid berkupul di kutub-kutub pembelahan. Benang gelondong menghilang dan membran nukleus baru terbentuk mengelilingi kromosom. Nukleolus terbentuk pada setiap nukleus. Proses mitosis pun telah lengkap.

Gambar 9.1 fase-fase pada mitosis
  e. Interfase
           
v Pada fase ini sel mempersiapkan diri untuk membelah. Interfase dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu fase G1, fase S, dan fase G2. Sel yang memasuki fase G1 mulai menyiapkan dan menyintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembelahan sel. Pada fase S terjadi sistesis DNA dengan cara replikasi. Pada fase G2, sel terus tumbuh dan mempesiapkan diri untuk pembelahan.
2. Meiosis
ØPada meiosis terjadi pengurangan julah sel, dimana satu sel induk akan membentuk dua sel anak. Sifat sel anak berbeda dengan induknya. Mieosis umumnya terjadi pada sel kelamin.
Ø Meiosis terjadi melalui dua tahap pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II. Antara kedua tahap pembelahan tersebut tidak ada interfase.
  a. Meiosis I
            Fase-fase pada mieosis I adalah :
            1) Profase I
            Profase I dapat dibagi menjadi beberapa fase, yaitu :
              a) Leptonema : benang kromatin menjadi kromosom.
              b) Zigonema : kromosom homolog berdekatan dan bergandengan membentuk bivalen.
              c) Pakinema : kromosom homolog mengganda, tetapi masih terdapat dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
              d) Diplonema : kromatid pada setiap kromosom membesar dan memendek.
              e) Diakinesis : sentrosom membentuk dua sentrosol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Membran inti dan nukleolus menghilang. Tetrad terjerat oleh benang gelendong.
            2) Metafase I
             
Æ Tetrad terkumpul di bidang ekuator.
            3) Anafase I
             
Æ Pasangan kromosom homolog terpisah dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah. Setiap kromosom masih memiliki pasangan kromatid.
            4) Telofase I
             
Æ Kromosom tiba di kutub pembelahan. Benang gelendong pembelahan menghilang. Membran nukleus dan nukleolus muncul kembali. Lalu, sitokenesis berlangsung.
  b. Meiosis II
            fase-fase pada meiosis II, yaitu :
            1) Profase II
             
Æ Membran nukleus dan nukleolus menghilang. Benang gelendong pembelahan kembali terbentuk pada setiap sel anakan. Kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
            2) Metafase II
             
Æ Kromosom berada pada bidang ekuator.
            3) Anafase II
             
Æ Sentromer pada setiap pasangan kromatid terpisah karena setiap kromatid ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan.
            4) Telofase II
             
Æ Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan kemudian berubah menjadi kromatin kembali. Benang gelendong pembelahan mebghilang. Membran nukleus dan nukleolus kembali terbentuk.

Gambar 9.2 Fase-fase pada meiosis
3. Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis
Ø Perbedaan antara mitosis dan meiosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Mitosis
Meiosis
Tempat
Pada sel somatilk
Pada sel-sel di organ reproduksi
Tahap pembelahan
Satu
Dua
Hasil
Dua sel anakan yang diploid
Empat sel anakan yang haploid

C. PEMBENTUKAN SEL KELAMIN (GAMETOGENESIS)
1. Pembentukan Sel Kelamin Jantan (Spermatogenesis)
Ø Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma. Spermatogenesis berlangsung di testis.
2. Pembentukan Sel Kelamin Betina (Oogenesis)
Ø Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum). Oogenesis berlangsung di ovarium.
3. Perbedaan antara Spermatogenesis dan Oogenesis


Spermatogenesis
Oogenesis
Lokasi
Testis
Ovarium
Hasil
4 spermatozoa fungsional
1 ovum fungsional dan 3 badan kutub yang tidak fungsional

Gambar 9.3 Spermatogenesis

Gambar 9.4 Oogenesis
@ CONTOH SOAL
1.      Sel sertoli pada saat testis berfungsi untuk...
A. Meghasilkan testosteron                D. Memberi makan sperma
B. Menghambat Spermatogenesis       E. Merangsang spermatogenesis
C. Mematangkan sperma       
Jawaban : D
Pembahasan :
Pada testis terdapat sel interstisial dan sel sertoli. Sel interstisial menghasilkan testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Sel sertoli menyediakan makanan bagi sperma.

2.      Setelah terjadi ovulasi, folikel de Graaf akan menjadi...
A. Korpus luteum dan menghasilkan esterogen
B. Korpus luteum dan menghasilkan progesteron
C. Menyusut atau terdegenerasi
D. Folikel primer
E. Korpus luteum da menghasilkan testosteron
Jawaban : B
Pembahasan :
Folikel de Graaf pecah pada saat ovulasi dan berubah menjadi korpus rubrum. LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum menyekresikan progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan edometrium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar