Rabu, 06 Januari 2016

Sistem Ekskresi

SISTEM EKSKRESI
& Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh.
A.SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
u Sistem ekskresi pada manusia meliputi organ-organ tertentu, antara lain ginjal, kulit, paru-paru dn hati.
1. Ginjal (Ren)
  a. Struktur ginjal
           
v Ginjal terdiri atas tiga bagian, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis renalis).
           
v Ginjal mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan malphigi dan tubulus (saluran). Badan malpighi terdiri atas kapsula bowman (simpai Bowman) dan glomerulus (untaian pembuluh darah kapiler).
           
v Tubulus dapat dibagi menjadi tiga, yaitu tubulus yang dekat dengan badan Malpighi (tubulus kontortus proksimal), tubulus yang jauh dari badan Malpighi (tubulus kontortus distal) dan tubulus pengumpul. Tubulus kontortus  proksimal dan distal dihubungkan oleh lengkung henle. Lengkung henle memiliki dua bagian, yaitu lengkung henle asendens (naik) dan lengkung henle desendens (menurun).
           
v  Dari setiap rongga ginjal keluar saluran ureter yang menyalurkan urine ke kandung kemih (vesika urinaria). Dalam kandung kemih, urine disimpan untuk sementara. Dari kandung kemih urine dikeluarkan melalui saluran ureter.
Gambar 7.1 bagian bagian ginjal 
Gambar 7.2 Nefron

  b. Proses didalam ginjal
            1) filtrasi (penyaringan)
              
² Filtrasi berlangsung di badan Malpighi, dari glomelurus sampai kasula Bowman.
              
² Hasilnya disebut urine primer (filtrat glomerulus). Urine primer masih mengandung air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik.
            2) Reabsorbsi (penyerapan kembali)
              
² Reabsorbsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle dan sebagian tubulus kontortus distal.
              
² Zat yang direabsorbsi antara lain air, glukosa, asam amino, Na+, K+ , Ca2 , Cl- , HCO3- dan HbO24- serta sebagian urea.
              
² Hasilnya adalah urine sekunder dengan komposisi air, garam, urea dan pigmen empedu. Glukosa dan asam amino direabsorbsi secara transpor aktif di tubulus proksimal. Na+ , HCO3- dan H2O direabsorbsi di tubulus kontortus distal.
              
² Selain reabsorbsi, di tubulus ini juga terjadi sekresi beberapa zzt, antara lain H+ , NH4+ , urea dan kreatinin.
            3) Augmentasi (pengupulan)
              
² Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+ , Cl- , dan urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya.
              
² Dari tubulus pengumpul, urine dibawa ke pelvis renalis, kemudian dialirkan ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju kandung kemih. Ketika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
2.Kulit
Ø Di kulit terdapat kelenjar keringat yang mengeluarkan cairan keringat. Keringat mengandung sisa metabolisme sel, air, larutan garam, sedikit urea dan asam.
3. Paru-paru
Ø Paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan CO2 dan air yang tidak berguna bagi tubuh.
4. Hati
Ø Hati mengekskresikan cairan empedu setiap hari. Cairan empedu mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Cairan empedu dapat menawarkan racun-racun di dlam tubuh.
Ø Salah satu fungsi hati adalah menguraikan sel darah merah yang sudah rusak dalam sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin dalam sel darah merah dipecah menjadi zat besi, globin dan hemin. Zat besi disimpan dalam hati untuk dikembalikan ke sumsum tulang. Globin digunakan lagi untuk metbolisme protein atu pembentukan Hb baru. Hemin diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin). Zat warna empedu kemudian dikeluarkan ku duo denum dan dioksidasi menjadi urobilin. Urobilin ini memberi warna pada urine dan feses.
Ø Hati menghasilkan enzim arginase yang berfungsi untuk menguraikn asam amino arginin menjadi asam amino ornitin dan urea.
B. SISTEM EKSKRESI PADA INVERTEBRATA
1. Sistem Ekskresi Protozoa
Ø Protozoa mengeluarkan sisa etabolisme melalui membran sel secara difusi. Organel ekskresi protozoa berupa vakuola kontraktil (vakuola berdenyut).
2. Sistem Ekskresi Coelenterata dan Porifera
Ø Coelenterata dan porifera mengeluarkan sisa metabolisme secara difusi melalui membran sel.
3. Sistem Ekskresi Cacing Pipih dan Cacing Pita
Ø Alat ekskresi cacing pita dan cacing pipih adalah solenosit yang disebut juga protonefridium atau sel api.
4. Sistem Ekskresi Annelida
Ø Contoh annelida adalah cacing tanah. Cacing tanah memiliki alat ekskresi berupa sepasang metanefridium yang berbentuk tabung.  Ujung yang terdapat di dalam segmen, terbuka dan membentuk corong bersilia yang disebut nefrostom. Ujung lain yang bermuara keluar tubuh disebut nefridiofor.
5. Sistem Ekskresi Insekta
Ø Alat ekskresi pada insekta berupa buluh-buluh halus berwarna kekuningan yang disebut tubulus Malpighi. Zat sisa metabolisme diserap oleh tubulus Malpighi bagian ujung distal. Lalu, cairan masuk ke tubulus Malpighi bagian ujung proksimal dan membentuk kristal urat. Kristal urat kemudian masuk ke usus belakang dan akhirnya keluar bersama feses.
C. SISTEM EKSKRESI PADA VERTEBRATA
1. Sistem ekskresi pada pisces
Ø alat ekskresi pada pisces berupa sepasang ginjal mesonefros.
Ø mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air laut dan air tawar berbeda. Ikan yang hidup di air tawar tidak banyak minum, aktif menyerap ion anorganik melalui insang, dan mengeluarkan urine yang encer dalam julah besar. Ikan yang hidup di air laut mengekskresikan sampah nitrogen yang kurang beracun, yaitu trimetilamin oksida (TMO), mengekskresikan ion-ion melalui insang, mengeluarkan urine dalam jumlah yang kecil dan tidak memiliki glomelurus.
2. Sistem ekskresi pada amfibi
Ø alat ekskresi amfibi berupa ginjal mesonefros. Larva amfibi mengeluarkan zat sisa berupa amonia, sedangkan berudu dan katak dewasa mengeluarkan urea.
3. Sistem ekskresi pada reptilia
Ø reptilia memiliki alat ekskresi berupa sepasang ginjal metanefros. Hasil ekskresi reptilia adalah asam urat berbentuk pasta berwarna putih.
4. Sistem ekskresi pada aves
Ø Alat ekskresi pada burung berupa sepasang ginjal metanefros. Smpah nitrogen dibuang sebagai asam urat. Asam urat ini dikeluarkan melalui kloaka sebagai kristal putih yang bercampur feses.
@ CONTOH SOAL
1.      Glukosa dan asam amino masih ditemukan pada filtrat yang dihasilkan didalam...
A. Glomerulus                   C. Tubulus kontortus distal                 E. Tubulus kolektivus
B. Badan Malpighi            D. Tubulus kontortus proksimal
Jawaban : A
Pembahasan :
Filtrat yang masih mengandung glukosa dan asam amino adalah urine primer (filtart glomerulus). Urine ini dihasilkan di glomerulus. Urine primer juga mengandung air, urea dan ion anorganik.
2.      Alat ekskresi belalang adalah...
A. Nefridium                    C. Sel api                     E. Nefrostom
B. Nefridiofor                   D. Tubulus Malpighi
Jawaban : D
Pembahasan :
Belalang termasuk kedalam kelompok serangga. Serangga memiliki alat ekskresi berupa tubulus Malpighi.
3.      Organ tubuh manusia yang memiliki fungsi filtrasi dan reabsorbsi adalah..
A. Paru-paru          C. Kulit                       E. Usus
B. Ginjal                D. Jantung
Jawaban : B
Pembahasan :
Di ginjal terjadi pembentukan urine yang terdiri atas tiga proses, yaitu filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi.

4.      Urine pada orang sehat tidak mengandung..
A. Ion Na+                            C. Air              E. Glukosa
B. Urea                  D. Ion Cl-
Jawaban : E
Pembahasan :
Dalam urine yang normal sudah tidak terdapat lagi protein dan glukosa. Zat yang masih terdapat pada urine contohnya adalah urea, ion Na+ , ion Cl- , air, kreatinin dan amonium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar