Minggu, 03 Januari 2016

Jaringan Tumbuhan dan Hewan

JARINGAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
A.JARINGAN DAN ORGAN PADA TUMBUHAN
1. struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Ø Jaringan pada tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan untuk memperbanyak diri atau untuk tumbuh, yaitu :
a. Jaringan meristem
           
v  Jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang selalu membelah diri dan belum terdiferensiasi.
           
v Berdasarkan posisinya dalam tubuh, jaringan meristem dapat dibagi menjadi :
                1) meristem apikal
ð terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, dan ujung akar.
                2) Meristem interkalar
ð terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan rumput-rumputan,
                3) Mersitem lateral
ð terletak sejajar dengan permukaan organ tempat meristem tersebut ditemukan. Jaringan ini berperan dalam tumbuhan sekunder yang menambha ukuran lebar batang tumbuh.
            v Berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi :
                1) Meristem primer
ð selnya berkembang langsung dari sel embrionik (meristem apikal).
                2) Meristem sekunder
ð sel berkembang dari jaringan dewasa yang sudah megalami diferensiasi. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus.
b. Jaringan Permanen
           
v pada jaringan permanen, selnya tidak membelah lagi. Jaringan ini terbentuk karena perkembangan sel-sel meristem.
           
v Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dibagi menjadi :
                1) Jaringan epidermis (jaringan pelindung) : terletak paling luar dan berfungsi sebagai pelindung bagi jaringan yang berada di dalamnya. Selnya berbentuk balok dan tersusun rapat. Sel epidermis dapat  berkembang menjadi alat tambahan atau derivat epidermis, misalnya stomata ( mulut daun), trikoma, sel kipas, dan epidermis ganda.
                2) Jaringan parenkim (jaringan dasar/ jaringan pengisi) : tersebar di seluruh bagian tubuhan ; berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi antara lain menjadi parenkim untuk menyimpan bahan makanan, untuk menyimpan air, dan untuk transportasi.
                3) Jaringan penyokong (jaringan penunjang) : berfungsi menyokong tumbuhan agar tetap dapat berdiri ; dibagi menjadi dua macam, yaitu kolenkima (sel penyusunnya merupakan sel hidup) dan sklerenkima (sel penyusunnya merupakan sel mati).
                4) Jaringan endodermis : terletak di sebelah dalam korteks dan melingkari silinder pusat (stele). Sebagian sel penyusun endodermis mengalami penebalan gabus pada dindingnya dan disebut titik kaspari. Sel yang dindingnya tidak mengalami perubahan disebut sel penerus. Sel ini berfungsi sebagai jalan air dari bagian korteks ke stele.
                5) Jaringan pengangkut : terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air serta garam minerl dari akar ke daun dan floem berfungsi mengangkut sari makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
2. Organ pada tumbuhan
Ø Organ pokok pada tumbuhan yang bersifat vegetatif adalah sebagai berikut :
  a. Akar
            1) Fungsi
               a) Menyerap air dan mineral dari dalam tanah.
               b) Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.
               c) Sebagai alat pernafasan
               d) Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
            2) Struktur anatomi (Struktur dalam)
              
Æ Struktur anatomi akar terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele).
              
Æ Korteks terdiri atas parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
              
Æ Stele pada akar tersusun atas perisikel atau peikambium, xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun di sebelah dalam perisikel.
              
Æ Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambium berperan dalam pertumbuhan sekunder akar, yaitu untuk memperbesar akar. Aktivitas kambium berlangsung dua arah, yaitu kedalam dan ke luar. Aktivitas ke dalam membentuk unsur kayu, sedangkan aktivitas ke luar membentuk unsur kulit.
              
Æ Pada sel endodermis muda akar terdapat penebalan dinding sel oleh zat suberin (gabus) atau lignin. Peebalan terswebut membentuk pita kaspari.
            3) Perbedaan struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil
Perbedaan
Monikotil
Dikotil
Kambium
Tidak ada
Ada
Perisikel
Terdiri atas beberapa lapis sel berdinding tebal
Terdiri atas satu lapis sel berdinding tebal
Berkas pengangkut
Xilem dan floem terletak berselang-seling
Kolateral, xilem di dalam dan floem di luar
Empulur
Luas
Sempit atau tidak ada empulur
Perisikel
Hanya membentuk cabang akar
Membentuk cabang akar dan meristem sekunder


Gambar 2.1
(a) akar monokotil dan (b) akar dikotil
b. Batang
            1) Struktur anatomi batang
              
Æ Struktur anatomi batang terdiri atas epidermis, korteks, dan stele.
              
Æ Pada tumbuhan kayu yang sudah tua, fungsi jaringan primer digantikan oleh kambium gabus. Pada kambium gabus terdapat celah lentisel. Lentisel ini berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.
               Pada stele terdapat sel parenkim, xilem dan floem.
              
Æ Xilem dan floem membentuk berkas pembuluh. Bagian dalam stele adalah empulur.
              
Æ Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium. Kambium yang terletak di antara berkas pengangkut dan parenkim disebut kambium fasikuler. Kambium yang terletak di antara dua berkas pengangkut disebut kambium interfasikuler.
            2) Perbedaan struktur anatomi batang tumbuhan monokotil dan dikotil
Perbedaan
Monokotil
Dikotil
Letak pembuluh angkut
Tersebar
Terletsk teratur dalam lingkaran atau berseling radial
Jari-jari empulur
Tidak ada
Berupa deretan parenkim di antara berkas pembuluh
Kambium
Tidak ada
Ada
Empulur
Tidak dapat dibedakan dengan korteks
Dapat dibedakan dengan korteks

Gambar 2.2
(a) batang monokotil dan (b) dikotil
            c. Daun
            1) Fungsi daun
               a) Tempat transpirasi tumbuhan.
               b) Alat pernafasan.
               c) Alat reproduksi vegetatif (pada beberapa tumbuhan).
               d) Tempat terjadinya fotosintesis.
            2) Struktur anatomi daun
              
Æ Daun tersusun atas tiga sistem jaringan, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (mesofil), dan jaringan pengangkut (vaskular).
              
Æ Pada epidermis terdapat kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
              
Æ Mesofil terdiri atas sel parenkim yang tersusun renggang sehingga banyak terdapat ruang antar sel. Mesofil merupakan daerah utama terjadinya fotosintesis.
               Æ Pada sebagian besar daun dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi pelisade (jaringan tiang/pagar) dan spons (jaringan bunga karang).
            3) perbedaan struktur daun tumbuhan monokotil dan dikotil
Perbedaan
Monokotil
Dikotil
Susunan tulang daun
Melengkung atau sejajar
Menjari atau menyirip
Parenkim mesofil
Umumnya tidak terdiferensiasi menjadi palisade dan spons
Terdiferensiasi menjadi palisade dan spons

Gambar 2.3
Anatomi daun
B. JARINGAN PADA HEWAN
1. Jaringan Epitel
Ø Jaringan epitel mrupakan jaringan penutup tubuh. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung jaringan yang terdapat di dalamnya.
Ø Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibagi menjadi :
  a. Epitel berlapis tunggal
            1) Epitel pipih selapis
ð Contoh : epitel pada pembuluh darah dan pembuluh limfa.
            2) Epitel kubus selapis
ð Contoh : Epitel pada saluran ginjal dan kelenjar keringat.
            3) Epitel silindris selapis (kolumner)
ð Contoh : epitel pada usus dan lambung.
  b. Epitel berlapis banyak
            1) Epitel pipih berlapis banyak
ð Contoh : epitel pada rongga mulut dan rongga hidung.
            2) Epitel kubus berlapis banyak
ð Contoh  epitel pada kelenjar keringat dan ovarium.
            3) Epitel silindris berlapis banyak
ð Contoh : epitel pada konjungtiva mata.
            4) Epitel silindris berlapis banyak bersilia
ð Contoh : epitel pada trakea dan bronkus.
            5) Epitel transisional
ð merupkan jaringan epitel berlapis yang bentuk sel-selnya dapat berubah-ubah. Contoh : epitel pada ureter dan ginjal.
            6) Epitel berlapis semu
ð merupakan epitel selapis yang hanya terdiri atas sel-sel epitel batang yang berdekatan satu sama lain dan tidak semua selnya mencapai permukaan sehingga menyerupai epitel berlapis banyak. Contoh : epitel pada rongga pendengaran.
Ø Berdasarkan struktur dan fungsinya, epitel dibedakan menjadi epitel penutup dan epitel kelenjar.
2. Jaringan Otot
Ø Sel otot umumnya panjang, langsing, dan mengandung serabut halus yang disebut miofibril.
Ø Serat otot mengandung filamen aktin dan miosin yang mrupakan protein kontraktil yang memungkinka otot memanjang dan memendek.
Ø Pada sel otot ditemukan juga plasma sel otot (sarkoplasma). Seluruh sel otot dibungkus oleh suatu membran sel yang dinamakan sarkolema.
Ø Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga kelompok seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Otot Polos
Otot lurik/rangka
Otot jantung
Jumlah inti sel
satu
banyak
Banyak
Letak inti sel
Di tengah sel
Di tepi sel
Di pusat sel
Sistem kerja
Bekerja tidak sadar
Bekerja sadar
Bekerja tidak sadar
Reaksi terhadap rangsangan
lambat
cepat
Lambat
Gerakan
Tidak cepat lelah
Cepat lelah
Tidak cepat lelah
Letak
Misalnya pada usus dan pembuluh darah
Melekat pada rangka
Jantung

3. Jaringan Saraf
Ø Sel saraf disebut neuron. Jaringan saraf tersusun atas neuron-neuron. Neuron berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsang.
Ø neuron terdiri atas dendrit, badan sel, dan neurit (akson).
Ø dalam membentuk jaringan saraf, ujung neuron yang satu dengan ujung neuron yang lain saling berhubungan. Hubungan antara ujung-ujung neuron ini disebut sinapsis.
4. Jaringan Ikat
Ø Jaringan ikat menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.
Ø berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serabut pada matriks jaringan ikat dibagi menjadi serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut retikulum (jala).
Ø Jaringan ikat dapat dibagi menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
5. Jaringan Tulang
  a. Jaringan tulang rawan (kartilago)
   
v Pada manusia tulang rawan terdapat pada hidung, telinga, laring, trakea, antarruas tulang belakang, permukaan hubungan tulang dan ujung tulang rusuk.
   
v Berdasarkan matriks yang membentuknya tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis dan tulang rawan fibrosa.
   
v Tulang rawan hialin terdapat antara lain pada saluran pernafasan dan ujung tulang rusuk.
   
v Tulang rawan elastis terdapat antara lain pada bagian luar telingan dan epiglotis.
   
v Tulang rawan fibrosa dapat ditemukan antara lain pada sambungan tulang belakang.
  b. Jaringan tulang keras (osteon)
   
v Jaringan tulang keras berfungsi sebagai penyokong tubuh, alat gerak dan elindung organ-organ dalam. Diantara sel-sel tulang terdapat bahan dasar (matriks) yang mengandung zat kapur.
  
v Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblas. Osteosit terletak di dalam lakuna. Osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Tulang dibungkus oleh selaput pembungkus tulang yang disebut periosteum.
@ Contoh soal
1. Pita kaspari dapat kita temukan di...
A. Epidermis daun                  C. Endodermis akar                E. Xilem dan floem
B. Epidermis batang               D. Stele
Jawaban : C
Pembahasan :
Pada sel endodermis muda, akar terdapat penebalan dinding sel oleh zat suberin ( gabus) atau lignin. Penebalan tersebut membentuk pita kaspari. Pita kaspari mencegah air masuk melintasi dinding sel. Air dapat masuk ke stele melalui sel penerus. Endodermis berperan sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
2. Fungsi rambut-rambut akar pada tumbuhan adalah...
A. Membantu pembelahan sel-sel meristem.   C. Sebagai penimbun zat makanan.
B. Sebagai alat pernafasan.                             D. Memperluas bidang penyerapan air dan mineral terlarut oleh akar.                                                E. Penguapan.
Jawaban : D
Pembahasan : Rambut akar memperluas bidang penyerapan air, dan mineral terlarut. Dengan adanya rambut akar, air dan mineral terlarut yang diserap akan lebih banyak.
3. Tulang rawan elastis terdapat di ...
A. Daun telinga           C. Ujung tulang rusuk                                     D. Usus
B. Laring                     D. Sambungan antar-ruas tulang belakang
Jawaban : A
Pembahasan :
Tulang rawan elastis terdapat di telinga bagian luar (contohnya daun telinga) dan epigloris. Di laring da ujung tulang rusuk terdapat tulang rawan hialin. Di sambungan antar-ruas tulang belakang terdpat tulang rawan fibrosa.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar